GUGUS PERGI DAN PENGARUH GUGUS
TETANGGA
1. Gugus pergi
Gugus pergi
adalah gugus apa saja yang mudah diputus dari ikatannya dengan suatu atom
karbon. Gugus-pergi yang membawa pergi elektron disebut nukleofugal, dan
gugus-pergi yang tanpa membawa elektron disebut elektrofugal.
Substitusi
nukleofilik yang paling sederhana pada cincin aromatic, seperti pada
penggantian bromide dari bromobenzena dengan ion hidroksida, tidak dapat
terjadi.
Perhatikanlah-mekanisme reaksi ini salah! Tidak ada reaksi yang tepat. reaksinya terlihat benar, dan jika cincin dijenuhkan, reaksinya memang benar.
Reaksi ini adalah reaksi SN2, dan kita tahu bahwa serangan yang terjadi pada ikatan C-Br harus terjadi dari belakang, dimana cuping yang paling besar dari orbital σ* berada. Reaksi ini benar untuk cincin alifatik karena atom karbonnya adalah tetrahedral dan ikatan C-Br tidak berada sebidang dengan cincin. Substitusi pada bromine ekuatorial berjalan sebagai berikut:
Tapi pada senyawa aromatic, ikatan C-Br berapa sebidang
dengan cincin dengan atom karbon trigonal. Untuk menyerang dari belakang,
nukleofil harus menyerang dari cincin benzene dan menginversi atom karbon
dengan jalan yang tidak masuk akal. Reaksi ini tidak mungkin terjadi!

Ini contoh lain pada aturan umum. Jika SN2 tidak mungkin, bagaimana dengan SN1? Hal ini mungkin saja, namun berlangsung kurang baik. Reaksi ini harus melibatkan pelepasan gugus pergi dengan sendirinya dan pembentukan kation aril. Semua kation yang telah kita jumpai dalam reaksi SN1 berbentuk planar dengan orbital p kosong. Kation ini planar, namun orbital p-nya penuh karena menjadi bagian dalam cincin aromatic, dan orbital kosong adalah orbital sp2 yang berada di bagian luar cincin.

Ini contoh lain pada aturan umum. Jika SN2 tidak mungkin, bagaimana dengan SN1? Hal ini mungkin saja, namun berlangsung kurang baik. Reaksi ini harus melibatkan pelepasan gugus pergi dengan sendirinya dan pembentukan kation aril. Semua kation yang telah kita jumpai dalam reaksi SN1 berbentuk planar dengan orbital p kosong. Kation ini planar, namun orbital p-nya penuh karena menjadi bagian dalam cincin aromatic, dan orbital kosong adalah orbital sp2 yang berada di bagian luar cincin.
Meskipun dalam faktanya, hanya gugus pergi yang paling baik, yaitu molekul N2, yang dapat menjalani reaksi SN1.
SUBSTITUSI NUKLEOFILIK AROMATIK (MEKANISME ADISI-ELIMINASI)
Berikut adalah contoh gugus nitro yang berada pada posisi para.

Hal-hal yang mempengaruhi berlangsungnya reaksi ini ialah Nukleofil (OH-), gugus pergi (Cl-), gugus penstabil anion (NO2), dan posisi para-. Nukleofilnya adalah nukleofil yang baik, muatan negatif dapat didorong melewati atom oksigen pada gugus nitro, dan klorida adalah gugus pergi yang baik.
Tipe substitusi nukleofilik aromatic
harus mempunyai:
- nukleofilik oksigen, nitrogen atau
sianida
- gugus pergi berupa halide
- gugus karbonil, nitro atau sianida
berada pada posisi orto atau para terhadap gugus pergi.
a. Posisi Gugus Penstabil Elektron
Terhadap Calon Gugus Pergi
Gugus penstabil elektron, seperti nitro
atau karbonil dalam anion, harus berada pada posisi orto atau para untuk
memberikan efeknya. Ilustrasi yang baik tentang ini digambarkan pada
penggantian selektif satu dari dua gugus klorin, dimana yang lepas adalah
klorin yang berada pada posisi orto, sedangkan pada posisi meta tidak
dilepaskan.
Mekanismenya berjalan baik jika kita menyerang pada klorin dengan posisi orto yang kemudian muatan negatifnya dapat didorong masuk ke gugus nitro. Dan hal ini tidak dapat dilakukan jika kita menyerang klorin pada posisi yang lain.
Sebelumnya kita telah menunjukkan
substitusi nukleofilik aromatic dengan florida sebagai gugus pergi. Florida
bekerja dengan baik sebagai gugus pergi, demikian halnya pada senyawa 2-nitro-fluorobenzena
yang bereaksi baik dengan berbagai nukleofil, contohnya:

Reaksi yang sama terjadi dengan 2-nitrohalobenzena lainnya, namun kurang efektif. Senyawa fluoro bereaksi sekitar 102-103 kali lebih cepat dari senyawa kloro- atau bromo-, dan iodo- bereaksi lebih lambat.

Reaksi yang sama terjadi dengan 2-nitrohalobenzena lainnya, namun kurang efektif. Senyawa fluoro bereaksi sekitar 102-103 kali lebih cepat dari senyawa kloro- atau bromo-, dan iodo- bereaksi lebih lambat.

Hal ini seharusnya mengherankan. Ketika kita mengamati substitusi nukleofilik lain seperti pada gugus karbonil atau pada karbon jenuh, kita tidak pernah menggunakan fluorida sebagai gugus pergi! Ikatan C-F sangat kuat – paling kuat dari semua ikatan tunggal dengan karbon – dan ikatan ini sulit dilepaskan.
Jadi mengapa fluorida lebih baik digunakan dalam substitusi nukleofilik aromatic dan mengapa fluorida bereaksi lebih cepat dari pada halogen lainnya? Kita tidak mengatakan bahwa fluorida adalah gugus pergi yang lebih baik dalam substitusi nukleofilik aromatik. Penjelasannya bergantung dari pemahaman kita terhadap mekanisme reaksi.
Mekanisme yang telah kita pelajari sebelumnya bahwa reaksi ini berlangsung 2 tahap, adisi dan eliminasi. Dalam mekanisme dua-tahap, satu tahap lebih lambat dan merupakan tahap penentu kecepatan. Tahap lainnya tidak begitu mempengaruhi kecepatan. Kamu mungkin menebak bahwa, dalam mekanisme substitusi nukleofilik aromatic, tahap pertamalah yang lebih lambat karena pada tahap ini terjadi penggangguan aromasitas. Tahap kedua mengembalikan aromasitas dan berjalan lebih cepat. Pengaruh dari fluorida, atau gugus pergi lainnya, semestinya ada pada tahap pertama. Seberapa baik gugus pergi itu lepas, bukan menjadi masalah. Kecepatan pada tahap kedua – tahap dimana fluorida lepas – tidak memberikan pengaruh berarti pada kecepatan reaksi.

Fluorida, pada faktanya, memperlambat tahap kedua (dibandingkan dengan Cl-), tapi mempercepat tahap pertama oleh efek induksinya yang besar. Fluor adalah atom yang paling elektronegatif dan menstabilkan intermediate anionic, membantu penerimaan elektron oleh cincin benzene.
2. Gugus tetangga
Pada
reaksi substitusi nukleofilik, partisipasi gugus tetangga didefinisikan sebagai
gugus yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi.
Untuk reaksi substitusi seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan
dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus
pergi, yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.
Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
Partisipasi
gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus
tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan
kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric
assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus
tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki
gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki
gugus tetangga.
Gugus
tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi
belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari
nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari
sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal. Atom atau gugus yang dapat meningkatkan laju
SN2 melalui partisipasi gugus tetangga ialah nitrogen dalam bentuk amina, oksigen
dalam bentuk karboksilat dan ion alkoksida, dan cincin aromatik. Partisipasi
hanya efektif jika interaksinya membentuk cincin segitiga, lima dan enam.
PARTISIPASI OKSIGEN SEBAGAI GUGUS TETANGGA
Contoh partisipasi oksigen ialah pada substitusi basa dari 1,2-klorohidrin menghasilkan 1,2-diol dengan konfigurasi yang tidak berubah.
Serangan awal dilakukan oleh basa pada pembentukan anion alkoksida, dilanjutkan
dengan serangan internal oleh RO- dan menghasilkan etoksida dengan inversi
konfigurasi pada C*. Atom karbon ini selanjutnya menjalani reaksi SN2 oleh
serangan OH-, dengan inversi konfigurasi yang kedua pada C*. Anion alkoksida
yang kedua ini mengabstraksi proton dari pelarut untuk membentuk produk
1,2-diol dengan konfigurasi yang sama dengan substrat.
Contoh
lain dari partisipasi oksigen sebagai gugus tetangga ialah pada hidrolisis
anion 2-bromopropanoat dengan konsentrasi OH- yang rendah, juga diperoleh hasil
dengan konfigurasi yang tidak berubah. Kecepatan reaksi tidak bergantung dari
konsentrasi OH-, dan mekanismenya ialah :
Contoh gugus pergi dalam kehidupan sehari-hari adalah:
satu
pasangan (ayah dan ibu) yang hubungannya mudah untuk diputus oleh adanya orang
ketiga atau pengganggu disebut gugus pergi. Gugus pergi (ayah atau ibu) ini
dapat membawa anaknya ikut pergi bersamanya yang disebut nukleofugal (single
parent). Ayah atau ibu yang tidak membawa anaknya disebut elektofugal (janda
atau duda).
Contoh partisipasi gugus tetangga dalam kehidupan
sehari-hari adalah:
Partisipasi
gugus tetangga diistilahkan dengan suatu orang atau pengganggu yang memberikan
suatu masalah di dalam suatu keluarga (hubungan ayah dan ibu) yang menyebabkan
ayah atau ibu berpisah (pergi) yang diikuti oleh anaknya (anaknya mengikuti
ayah atau ibu).
1. Pada keadaan bagaimana gugus tersebut dikatakan baik atau buruk dan berikan contohnya
BalasHapus2. Berikan contoh gugus pergi dan gugus tetangga dalam kehidupan sehari-hari!
saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 1
BalasHapusGugus pergi dikatakan baik apabila gugus yang diganti/pergi tersebut adalah gugus halida, dikarenakan ion halida merupakan basa yang sangat lemah sehingga mudah diganti(sebagai gugus pergi). Semakin tinggi reaktivitas ion halida, maka ion halida akan semakin mudah digantikan oleh gugus lain.
contoh :
CH3CH2 – Br + ˉOH → CH3CH2OH + Brˉ
*Br adalah Gugus pergi yang baik
Sedangkan HO-,CH3O-,NH2,CH3 merupakan gugus pergi yang buruk
contoh :
CH3CH2 – OH + Brˉ → tak ada reaksi
* OH adalah gugus pergi yang jelek
Menggapi pertanyaan no 1: gugus pergi dikatakan gugus pergi yang baik adalah gugus yang memiliki tingkat kereaktivitas yang rendah yang menyebabkan mudah di serang oleh gugus tetangga yang lebih reaktif. Dan dikatakan gugus pergi yang buruk ialah halida yang memiliki tingkat kereaktivitas yang tinggi yang menyebabkanny sukar pergi / sulit terlepas.
BalasHapusmenanggapi pertanyaan pertama dari admin:
BalasHapusSifat gugus pergi:
+ Gugus pergi yang baik adalah anion stabil (basa konjugat) dan turunan dari asam kuat. Gugus pergi yang baik biasanya adalah basa lemah.
Contoh:
- Ion halida
Yaitu I-, Cl-, Br-.
- Turunan asam organic kuat dan terstabilkan oleh resonansi.
+ gugus pergi yang buruk adalah gugus –OH pada alcohol sehingga tidak bias digantikan oleh Nukleofil sehingga harus diubah menjadi gugus lain.