Ujian
Akhir Semester
Nama : Supriyati (F1C111018)
Mata Kuliah : Kimia Organik Fisik
Mata Kuliah : Kimia Organik Fisik
SKS : 3 SKS
Dosen : Dr. Syamsurizal
Waktu : Kamis Jam 09.00 WIB sd
Jum’at Jam 16.00 WIB
Nama Anggota Kelompok :
1.
Supriyati (F1C111018) kontribusi No 2 & 4
2.
Sri Febriani (F1C111021) kontribusi No 5 & 4
3.
Voni Sukawati (F1C111023 ) kontribusi No 1 & 4
Soal :
1. Sebagai
seorang kimia, anda tentu mengenal TNT, yaitu bom yang banyak digunakan dalam
medan perang. Kalau senyawa ini dibuat jelaskan bagaimana cara mengontrol laju
reaksi dan sekaligus mengontrol termodinamikanya? Kemukakan pula pendekatan
kimia untuk mengendalikan kemungkinan terjadinya ledakan!
Jawab
:
Dalam
pembuatan senyawa TNT dipersiapkan dengan nitrasi toluene C6H5CH3
: rumus kimianya C6H2(NO2)3CH3,
dan nama IUPAC 2,4,6-trinitrotoluene.
Gambar 1. Sintesis Trinitrotoluena
Di bidang laboratorium,
2,4,6-trinitrotoluene dihasilkan oleh proses dua langkah. Campuran penitrasi
dari nitrat pekat dan asam sulfat digunakan untuk nitrat toluena untuk campuran
mono- dan di-nitrotoluene isomer, dengan pendinginan untuk mempertahankan
kontrol suhu. Nitrasi toluena kemudian dipisahkan, dicuci dengan natrium bikarbonat encer untuk menghilangkan nitrogen
oksida, dan kemudian dengan hati-hati nitrasi dengan campuran asam nitrat berasap dan asam sulfat. Menjelang akhir
nitrasi, campuran dipanaskan pada dengan uap. Trinitrotoluene dipisahkan,
dicuci dengan larutan encer natrium sulfit dan kemudian direkristalisasi dari alkohol.
Dalam pembuatan
senyawa TNT ini perlu dikontrol laju reaksi dan control termodinamikanya. Pada pembuatan
diatas factor yang harus dikontrol adalah suhu.
Suhu dikontrol dengan pendinginan karena pada suhu tinggi senyawa TNT
akan mudah meledak secara spontan. Hal ini dikarenakan pada suhu tinggi
tumbukan antar molekul-molekulnya akan semakin besar (kuat) sehingga tekanannya
pun akan semakin besar dan menyebabkan terjadi ledakan.
2. Reaksi-reaksi
radikal bebas lazimnya sukar dikontrol untuk mendapatkan suatu produk tunggal
dalam jumlah banyak. Kemukakan apa saja upaya yang dapat anda lakukan untuk
mengendalikan laju propagasi reaksi, berikan contoh reaksinya!
Jawab
:
Laju reaksi
propagasi overall dapat dinyatakan dengan:
Rp = kp
[M] [M•]
Dimana:
[M] = Konsentrasi monomer
[M•] = Konsentrasi
radikal rantai dengan ukuran RM• dan yang lebih besar.
Dari
persamaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, laju reaksi (kp) berbanding terbalik dengan [M] dan
[M•], semakin besar laju reaksi (kp), maka [M]
[M•] akan semakin kecil.
Jadi cara mengendalikan laju reaksi propagasi adalah jika [M] [M•] diperbesar maka laju reaksi akan semakin kecil dan
begitu juga sebaliknya.
Dalam
reaksi propagasi, radikal akan bertumbukan dengan molekul lain menghasilkan
produk dan radikal lain.
Contoh
reaksi propagasi adalah
Br
+ H2 → HBr + H
dan
Br2
+ H → HBr + Br*
Reaksi
propagasi akan terus berlangsung hingga jumlah reaktan menjadi kecil.
4. Buatlah
senyawa 3-metil heksanol dengan menggunakan senyawa etana sebagai bahan dasar!
Jawab
:
Senyawa
alkana adalah senyawa yang tidak mudah (sukar) bereaksi dengan senyawa lainnya,
karena alkana merupakan hidrokarbon
jenuh yang bersifat kurang reaktif, yang hanya memiliki ikatan tunggal antara C-C
dan C-H. Seperti yang diketahui pada alkana ini terdapat ikatan antara C-H
yang sangat sukar bereaksi. Alkana ini memiliki rumus umum CnH2n+2,
maka semakin panjang rantai alkana akan semakin semakin sukar untuk bereaksi
dikarenakan pada alkana tersebut semakin jenuh sehingga senyawa
alkana harus diubah menjadi alkena terlebih dahulu dengan Reaksi eliminasi pada
alkana. Reaksi eliminasi adalah reaksi
penghilangan beberapa atom/ gugus atom untuk membentuk senyawa baru ( kebalikan
senyawa adisi).

5. Jelaskan
peran Kimia Organik Fisik dalam menjelaskan kemudahan suatu senyawa organik
mengalami sublimasi. Berikan contoh senyawa organiknya!
Jawab
:
Materi di alam pada umumnya merupakan campuran, maka
untuk mendapatkan suatu zat tertentu yang murni perlu dilakukan pemisahan
dengan berbagai cara yaitu filtrasi (penyaringan), kristalisasi (pengkristalan),
destilasi (penyulingan), ekstraksi (penyaringan), absropsi (penyerapan)
kromatografi (pemisahan zat-zat berwarna) dan sublimasi.
Banyak
senyawa organik yang sebenarnya tak dapat larut dalam air, yang semuanya mempunyai
kelarutan yang terhingga betapapun kecilnya. Tetapi hasil kali kelarutan, Ksp
merupakan suatu ukuran kelarutan dari senyawa yang sedikit dapat larut seperti
itu.
Sublimasi merupakan pemisahan senyawa organik
(zat padat) berdasarkan perbedaan tingginya tekanan uap masing-masing zat padat
dibawah temperatur titik leburnya.
Peran kimia organik fisik dalam
pemurnian senyawa organik adalah memurnikan senyawa organik yang berbentuk
padat berdasarkan perbedaan sifat fisiknya yaitu senyawa yang memiliki tekanan
uap lebih rendah akan menguap lebih dulu dibandingkan senyawa yang memiliki tekanan
uap yang tinggi.
Contoh
senyawa organik yang dimurnikan secara sublimasi adalah naftalen.